Rabu, 06 Januari 2021

Di usia 20 tahun+

 Pada usia ini, tentunya kita sudah mampu memaknai banyak hal

Orangtua yang raganya semakin melemah, misalnya

Lihat saja mereka!

Tersedu ketika melihat pasangannya sakit

Mengapa bisa seperti itu?

Karena waktu, memenjarakan mereka terus bersama


Di usia ini, lihat temanmu 

Ia terus berkelana melawan dunia

Berharap kelak tangannya pun digenggam 

agar sewaktu terjatuh tangan itu menahannya

Gagal coba lagi jatuh bangkit lagi


Lalu juga usia ini, kerabatku

Ia sibuk bermesraan dengan tangan mungil

Oh ya! Anak itu mirip sekali dengan lelaki sebelahnya

Mereka keluarga kecil yang bahagia

Dengan mata berbinarnya seperti siap kemana saja 

Asalkan tetap berbarengan dengan keluarganya


Dan tanpa kita sadari

Di usia ini, lalu sudah menjadi seperti apa kita?

Jikalau memang belum ada yang menggenggam tanganmu, hari ini

Belum ada bayangan tangan mungil itu mirip siapa kelak

Juga, siapa yang akan membersamaimu

Menemani masa lemah menua

Tetaplah berjalan, jangan lari terlalu kencang

Supaya lututmu tidak dadas terlalu dalam

Obati dirimu sendiri, obatmu ada di depan matamu

Pada tuhan, gantungkan harapmu

Pada keluarga dan teman kerabat panjangkan lenganmu

Bersama yang saat ini ada (saja)

Syukuri, dan kamu akan merasa cukup


Bandung, 7 Januari 2021



Pernikahan perak (25 tahun kebersamaan)

Mengeja setiap pagi setelah 

9125 hari bersama 

Kebahagiaan, kesedihan, perjuangan

Peluh lelah yang menetes

Juga haru biru yang memuncak


Menerima, memaafkan, mempercayai

Saling merawat saat sakit

Menghibur di kala kecewa

Tidak perlu lagi ada alasan 

Untuk tidak saling bergantung satu sama lain,

Bukan?


Karena semakin menua

Maka raga mulai melemah

Mungin, dikala itulah letak

"Makna kebersamaan" berarti

Mengiringi doa untuk anak anak tercinta

Diiringi doa dari anak yang sholeh

Semoga tetap bersama hingga maut memisahkan

Sampai

Di surgaNya


Dibuat, 6 Januari 2021