Pada usia ini, tentunya kita sudah mampu memaknai banyak hal
Orangtua yang raganya semakin melemah, misalnya
Lihat saja mereka!
Tersedu ketika melihat pasangannya sakit
Mengapa bisa seperti itu?
Karena waktu, memenjarakan mereka terus bersama
Di usia ini, lihat temanmu
Ia terus berkelana melawan dunia
Berharap kelak tangannya pun digenggam
agar sewaktu terjatuh tangan itu menahannya
Gagal coba lagi jatuh bangkit lagi
Lalu juga usia ini, kerabatku
Ia sibuk bermesraan dengan tangan mungil
Oh ya! Anak itu mirip sekali dengan lelaki sebelahnya
Mereka keluarga kecil yang bahagia
Dengan mata berbinarnya seperti siap kemana saja
Asalkan tetap berbarengan dengan keluarganya
Dan tanpa kita sadari
Di usia ini, lalu sudah menjadi seperti apa kita?
Jikalau memang belum ada yang menggenggam tanganmu, hari ini
Belum ada bayangan tangan mungil itu mirip siapa kelak
Juga, siapa yang akan membersamaimu
Menemani masa lemah menua
Tetaplah berjalan, jangan lari terlalu kencang
Supaya lututmu tidak dadas terlalu dalam
Obati dirimu sendiri, obatmu ada di depan matamu
Pada tuhan, gantungkan harapmu
Pada keluarga dan teman kerabat panjangkan lenganmu
Bersama yang saat ini ada (saja)
Syukuri, dan kamu akan merasa cukup
Bandung, 7 Januari 2021