Kamis, 09 Agustus 2018

Seharusnya

harusnya aku sadar
aku bukanlah siapa-siapa
seperti berharap matahari mengitari bumi
atau
hujan datang dari tanah

bahwasanya aku yang selalu berhalusinasi
atau egoku yang memaksa aku hanya bermimpi

tanpa berusaha
tanpa berjuang
karena yang aku mau tidak bisa kukejar
semakin lelah semakin jauh dari pelupuk

biar aku tinggalkan saja
sampai kapanpun berlari kau sulit kugapai
walau sudah habis gundah
tak akan ada ujungnya
hanya sampai menunggu
aku mengalah juga menyerah

Bandung, 6 agustus 2018

Rabu, 08 Agustus 2018

Karena deru yang semula menjadi cambuk itu
kini sudah terlepas bersama, luruh
Sejak mendung beberapa hari yang lalu menarik jatuh bersama derasnya hujan

Malam Minggu ini berisik, 28 Juli 2018

Tentang tulisanku

Setiap kata
Yang dirangkai
Lalu terbentuk kalimat
Akan selalu menjadi opini dalam pemikiran para insan
Namun aku bahagia
Biar mereka kemudian terhanyut dalam tanggapannya
Menjelma menjadi fakta
Dan lupa bahwa ia hanya sekedar prasangka

Cibiru berisik, 2018 Juli 28
Kamu itu indah
Kalau kali ini tulisanku tidak indah
Sudah pasti itu bukan untukmu
Karena sejatinya tulisanku selalu berjiwa
Jadi izinkan aku memiliki...mu
Dengan segala kamu


Hari ini 20°, 3 Agustus 2018

GALAU

Pagi ini sesuatu yang bernama galau bersemayam
ia seperti sedang merakit sebuah rumah
untuk kemudian tinggal dan bersarang dalam hatiku
Bahwasanya aku yang belum kuat menerima
atau aku yang kemudian bersedih
ini masih tentang...

pernikahanmu

Jumat, 9 Februari 2018

Aku Didewasakan oleh Waktu


Kecilku dulu
sering susah sangat pilu
sendu...
aku didewasakan oleh waktu

Bersaing dengan temanku
dengan uang mereka merayu guru
ragu...
aku didewasakan oleh waktu

Berlari kesana berlari kesitu
penolakan yang meninju
termangu....
aku didewasakan oleh waktu

Masa demi masa berlalu
selalu ada masalah baru
semakin sakit dirasa ditubuhku
seperti menusuk kalbu?
Tajam sekali belati itu!

Merindu...
apakah bisa aku berpikir
"aku telah didewasakan oleh waktu?"
di beranda rumah sore itu
ibu bilang padaku
"maaf masa kecilmu penuh isak haru"
"tidak ibu, aku telah didewasakan oleh waktu"
jawabku.

Kamis gerimis, 9 Februari 2017

Gerimis Kita Datang

saat gerimis tadi kita dipertemukan
setelah beberapa lama saja aku lupa
lalu matamu yang tajam itu memabukkan
aku...tidak bisa menghiraukannya

Hanya saja wajahmu terus menyerang
pikiranku tidak bisa lagi tenang
seperti menyirami pohon yang gersang
sebentar segar lalu kembali meradang

menunggu gerimis kita datang

Bandung, 21 Juni 2017

Orang jahat

Karena orang jahat
adalah bagaimana kita memberi nama mengenai opini diri terhadap orang tersebut
Tidak ada yang benar-benar jahat,
ia hanya sedang dalam kebuntuan

6 Februari 2018

kesedihan

Kesedihan selalu punya ruang dalam hati
ketika kau menerka seakan mencaci
membuat ruang itu semakin...menjati?
bergeming di dalam nadi
lalu sakit itu semakin terpatri
seperti mendaki lalu jatuh di titik tertinggi
bangkit namun tak dapat berdiri
hingga rasa itu menghilang pergi
saat hati sudah tidak sedih lagi

Pagi yang sama,25 Juli 2016

sulit melilit

Hari-hari jelas semakin sulit
menerka waktu yang pelit
membuat perutku melilit
matahari saja selalu terbit!
hatimu masih terus berkelit
seakan perhatianku ini di edit
padahal aku hanya bulan sabit
menulis bait demi bait
agar kau baca hurufnya lalu rait
terkalahkan sikapmu yang pahit

Suatu siang,24 Juni 2016
kesedihan siapa yang tau?
tadi bergurau sekarang cemburu
seperti genderang melawan deru
bisu, beku, hancur lalu membatu

Sebelum tidur, 16 Juni 2016
Hujan. Sekiranya satu tetes air hujan yang turun ke bumi adalah kerinduan.
Apakah hujan semalaman cukup untuk mewakili kerinduanmu?

Bandung,15 November 2015
Dan jika waktu belum juga mempertemukan kita sampai malam ini, 
maukah esok malam dan malam-malam berikutnya menyisakan waktu untuk kita saling membalas perasaan?

Bandung,14 November 2015
Aku tidak mengerti tentang dorongan yang kini bergejolak dihatiku,apa yang mendorong aku mencarinya,atau apa yang membuat aku yakin dia akan mencintaiku hari ini

8 oktober 2015

Sedetik kemudian


Ketika aku berjalan menapaki sebuah jalan yang panjang, lalu sedetik kemudian seekor belalang loncat melompati kakiku. Kakinya kecil, tidak lelah terus berlalu hingga hilang disemak-semak. Sedetik kemudian  ia lewat lagi namun kini berhenti memberi tanda didepan mata kakiku, seperti berbicara namun aku tidak dapat mengartikan. Sedetik kemudian belalang datang lagi dari arah timur lalu mendekat ke arah mata kaki sebelah kananku. Ia diam seperti sedih atau bingung? Aku tak tahu. Aku tak mengerti bahasa belalang. Sedetik kemudian aku masih memandangi kedua belalang itu. Sedetik kemudian semuanya gelap. Hingga akhirnya sedetik kemudian aku sadar, aku melamun dan sudah tidak bertapak lagi.

Jumat, 17 juni 2016

Rindu yang membuai


Disinilah aku menginjakan kaki pagi ini,sebuah provinsi dipaling bawah pulau sumatera~Bandar Lampung.Aku selalu rindu dengan kota ini,tidak peduli dengan rumor tingkat criminal yang tinggi karena wilayah perbatasan ataupun begal-begal pemberani yang tak kenal waktu dan siapapun mangsanya, kenangan dikota ini begitu kuat dan mampu mengalahkan seluruh ketakutanku akan rumor mengerikan itu. Seseorang yang aku cari hari ini mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk mengingat namaku atau bahkan ia tidak ada keinginan sama sekali untuk mengingatnya. Jika seseorang manusia akan menghapus semua yang sudah tidak hadir lagi, maka waktu sehari pun akan semakin memudahkan lelaki ini untuk menghapus diriku dalam ingatannya. Aku tidak mengerti tentang dorongan yang kini bergejolak dihatiku, apa yang mendorong aku mencarinya, atau apa yang membuat aku yakin dia akan mencintaiku hari ini, karena yang aku lakukan selama 4 tahun hanyalah meghabiskan waktu dengannya dalam khayalan semu yang tidak terlihat ujungnya, tapi bukankah hidup adalah berhenti berkhayal? Ah sudahlah,aku ini korban dari terkaman mimpi yang membuai

            “Hallo? Lo ngapain ke Lampung? Sia-sia na! Lo tuh buang-buang waktu aja ya,emang lo pikir dia bakal jemput lo di pelabuhan? Udahlah na gue kan udah bilang,pangeran yang lo tunggu tuh abu-abu ga ada wujudnya,lupain! Lo pulang sekarang” Teriak tegas seseorang disebrang.”Gue cuma sebentar,btw thanks ya perhatiian banget lo sama gue hehe”Canda Anna.”Klik”panggilan terputus.Perjalanan Anna dimulai,ia menaiki bus menuju ke Tanjung karang untuk beristirahat dirumah eyangnya.Dengan pikiran Anna yang tidak tentu arahnya,bus tetap berjalan mengikuti rute untuk sampai ke tempat tujuan.
            Pagi itu Anna terbangun dengan langkah gontai tanpa semangat.Semalam ia sampai dirumah Eyangnya pukul 12 malam karena terjebak macet di bakaheuni.”Anna!! udah bangun kan?” Teriak eyangnya dari bawah.”udah ko eyang! Ini mau mandi” Jawab Anna sambil mengambil handuknya di beranda kamar.Disebrang kamarnya,seorang lelaki sedang asyik melatih otot tangannya dengan barbel.Lelaki berbadan tinggi kekar,dengan kepala plontos,hidung mancung dan mata setajam elang masih asyik dengan kegiatannya.”Mungkin ini hikmah gue bangun pagi,jodoh gue kaga dipatok ayam hahaha”Bangga Anna dalam hati.Dengan semangat 45 ia membersihkan badannya dengan benda yang dinamakan lulur.Setengah jam kemudian Anna baru selesai mandi,over all jeans dan kaos adalah setelan yang ia pilih untuk berkeliling kota Lampung hari itu.Ketika menjemur handuk,lelaki yang melayang dipikirannya selama beberapa saat hadir lagi dipandangannya.Lelaki itu kini melakukan hal yang sama dengan Anna~menjemur handuk di beranda kamar.Sesaat pandangan mereka bertemu,Anna salah,mata lelaki itu lebih tajam dari yang ia lihat setengah jam yang lalu.Senyum kikuk akhirnya menghiasi wajah polos Anna.Seseorang yang ia senyumi pun membalas sebelum akhirnya hilang dari pandangan.
            “eyang eyang,tetangga depan rumah kita punya anak seumuran aku ya?” Tanya anna antusias.”oh itu mas abyan,dia 2 tahun lebih tua dari kamu na,udah liat mas abyan? Sekarang kan eyangnya mau kerumah kita,mau kenalan sama kamu dan mau nyuruh mas abyan  itu untuk ajak kamu keliling Lampung katanya”Jelas eyang sambil menyusun aqua diatas meja ruang tamu.Anna tidak bisa menjawab,pikirannya sudah melambung membayangkan ia akan berkeliling Lampung dengan lelaki tampan pangeran barunya.”Assalammualaikum” Sapa seseorang dari depan pintu.Anna langsung kedepan karena yakin yang bertamu adalah mas abyan dan neneknya.”Hey oh ini yang namannya Anna? Cantik ya? Mana eyang?” Anna hanya tersipu malu ketika dipuji.”Eh marwah! Mana mas abyan? Katanya mau ajak cucu ku keliling Lampung”Ujar eyang.Anna hanya tersenyum dengan harapan yang disembunyikan.Setelah beberapa lama eyang mengobrol dengan sahabatnya,seorang lelaki muncul dari balik pintu.Dengan sweater hitam bertuliskan QUEEN dan celana jins biru dongker yang sedikit usang lelaki itu masuk sambil menunduk sopan dan salim pada eyang.Anna hanya ternganga dengan pandangan yang ada didepan matanya.Perkenalan singkat pun terjadi,tangan yang berjabat dan pandangan yang bertemu,akhirnya mas abyan izin pada eyang untuk mengajak Anna pergi berkeliling di kota Lampung.Seseorang yang memboncengnya saat itu adalah lelaki yang ramah dan hangat.Sorot tajam matanya meneduhkan setiap mata yang sedang melihatnya.Tujuan pertama mereka hari itu adalah berkeliling Kota Lampung dengan rute yang sengaja melewati tempat-tempat keramaian yang ada disana, mas abyan berbicara seakan menjadi tour guide hari itu.pantai Mutun yang cukup jauh dari Tanjung karang menjadi tujuan terakhir perjalanan mereka berdua.Sesampainya di pantai Mutun Anna langsung membuka sepatunya dan berlari ke bibir pantai. mas abyan menempati kursi di tukang es kelapa muda sambil menjinjing sepatu Anna yang dengan slebornya ia tinggal dimana saja.Dengan ditemani angin sepoy-sepoy pantai dan suara deburan ombak yang merdu Anna menghampiri mas abyan dan duduk disebelah lelaki tinggi itu.”Jadi mas sekolah di IPDN? Berarti kita sama-sama di Bandung dong? Ko gapernah ketemu ya?” Cerocos Anna pada lelaki didepannya.”iyaaa,tapi tahun ini mas pindah ke kampus yang ada di padang,mungkin waktu belum menyamakan langkah kita untuk bertemu” Jawab mas abyan so puitis.”Hahaha iya bisa jadi sih mas! Jadi kapan mas pergi ke padang?” Tanya Anna masih dengan nada antusias.”hmm,besok” Jawab mas abyan singkat.”Oooh”Jawab Anna melemah.Ia tidak menyangka pertemuan dengan pangeran barunya berjalan sesingkat ini.Selama perjalanan pulang keheningan terjadi di antara mereka berdua.Entah perasaan macam apa yan menghiasi hati Anna sore itu.Ia masih ingin berlama-lama dengan lelaki teduh yang ada didepannya,namun kenyataannya berkata lain karena mas abyan sudah janji sama eyang untuk mengembalikan Anna sebelum Adzan maghrib berkumandang.”thanks ya mas buat hari  ini,Lampung kota yang asik,apalagi pantainya hehe” Anna berkata sekenanya.”oh iyaa Anna,makasih juga ya mau diajak sama mas hehe” mas abyan yang merasakan kecanggungan Anna langsung pamit pulang kerumahnya.Sesampainya dikamar,Anna membanting badannya diatas kasur empuk ber seprai superman.Dalam pikirannya hanya ada kesedihan yang tidak bisa ia ungkapkan.Perkenalan dan perjalanan singkat hari ini telah menelan Anna dalam perasaan Cinta yang sangat dalam.Anna pun mengambil handuk untuk membersihkan badannya setelah seharian dipapar sinar matahari dan debu.
            Jam telah menunjukan pukul 9 malam,Anna masih terduduk diberanda kamarnya sambil sesekali memandang ke kamar mas abyan.Anna memejamkan mata,ia tidak ingin liburannya dipenuhi dengan kegalauan pada lelaki yang besok sudah tidak ada lagi dipandangannya.”sutt! belum tidur?” Suara lelaki tiba-tiba terdengar ditelinga Anna.Spontan Anna membuka mata dan menemukan mas abyan juga sedang duduk di sebrang beranda kamarnya.Anna menggelengkan kepala.”Kenapa? gabisa tidur emang?” Tanya mas abyan lagi.”iya mas gabisa tidur” Jawab Anna sedikit berbisik. mas abyan tidak menjawab,untuk beberapa saat mereka hanya saling bertatapan.Setelah itu mereka tetap hening,mata mereka terus beradu,bintang malam itu menjadi saksi dua orang yang sedang berinteraksi tanpa berkata.Pada jam 10 malam Anna pamit untuk tidur, mas abyan hanya mengangguk dan menunggu lampu kamar Anna dimatikan tanda gadis itu sudah benar-benar terlelap.
            Keesokan paginya Anna membuka pintu untuk duduk di beranda kamar,hatinya tau Anna sedang mencari seseorang yang semalam hadir dimimpinya.Sepucuk surat ,entah bagaimana caranya ada diatas kursi dengan batu sebagai ganjal agar surat itu tidak
terbang terbawa angin.Dengan hati degdegan Anna membuka surat itu.
Matahari telah meninggalkan langit semalam
Bintang telah menghilang dari pandangan pagi ini
Tidakkah kau lihat matahari dan bintang?
mereka ada dilangit yang sama namun tidak pernah muncul bersamaan
maka itulah kita...
berjalan di bumi yang sama namun tidak pernah dipertemukan
Maka tunggulah aku ketika matahari kembali menghias langit
tunggu aku di beranda tempatmu membaca surat ini
suatu saat kita akan bertemu dan membuktikan bahwa selama ini
kita berjalan dengan tujuan yang sama walau tidak berdampingan
Anna ternganga dengan apa yang ia baca saat itu.Yang ia yakini lelaki itu telah pergi meninggalkan kota Lampung.Namun senyum manis menghiasi pipi Anna,ia akan menunggu lelaki itu setahun,dua tahun bahkan bertahun-tahun untuk membuktikan pada matahari yang telah menjadi saksi isi surat dari pangerannya pagi itu.
            “neng maaf,ibu daritadi liat eneng ketiduran,ini udah sampai di terminal rajabasa tanjung karang neng” Suara ibu-ibu yang daritadi duduk disebelah Anna dalam bus membangunkan Anna dari tidur lelapnya.Anna masih belum sadar sepenuhnya “ayo neng turun karena sebentar lagi busnya akan berangkat lagi ke pelabuhan bakaheuni,ibu juga mau turun neng ayo bareng” Ajak ibu tadi.”ohiya makasih bu,saya memang mau balik lagi ke bakaheuni,ada pekerjaan mendadak” Jawab Anna sekenanya.”oh gitu neng,yaudah maaf ibu duluan”Pamit ibu tersebut sambil mengangkat tas jinjingnya dan berjalan keluar dari bus.Penumpang-penumpang baru mulai bergiliran untuk masuk dan mencari tempat duduk.
                Kapal yang Anna naiki telah meninggalkan pelabuhan bakaheuni,deburan ombak yang bertabrakan dengan badan kapal menjadi nyanyian alam siang itu.Dengan matahari sebagai saksi,Anna membuang surat dan kenangannya dengan pangeran yang mengisi mimpinya selama 4 tahun ini.Biarkan matahari yang menilai,bahwa di bumi ini dua orang yang sengaja dipertemukan tidak selamanya akan dipersatukan dengan perasaan yang sama.Tamat