harusnya aku sadar
aku bukanlah siapa-siapa
seperti berharap matahari mengitari bumi
atau
hujan datang dari tanah
bahwasanya aku yang selalu berhalusinasi
atau egoku yang memaksa aku hanya bermimpi
tanpa berusaha
tanpa berjuang
karena yang aku mau tidak bisa kukejar
semakin lelah semakin jauh dari pelupuk
biar aku tinggalkan saja
sampai kapanpun berlari kau sulit kugapai
walau sudah habis gundah
tak akan ada ujungnya
hanya sampai menunggu
aku mengalah juga menyerah
Bandung, 6 agustus 2018
1996. Bulan ke 12. Pertama. Kalau kamu tanya apa bahagiaku, maka jawabannya adalah ketika kamu, fantasiku dan alat tulis mampu mendeskripsikan segala hal melalui tulisan. [catatan : kamu bukan hanya manusia]. Stay Absurd.
Kamis, 09 Agustus 2018
Rabu, 08 Agustus 2018
Tentang tulisanku
Setiap kata
Yang dirangkai
Lalu terbentuk kalimat
Akan selalu menjadi opini dalam pemikiran para insan
Yang dirangkai
Lalu terbentuk kalimat
Akan selalu menjadi opini dalam pemikiran para insan
Namun aku bahagia
Biar mereka kemudian terhanyut dalam tanggapannya
Menjelma menjadi fakta
Dan lupa bahwa ia hanya sekedar prasangka
Cibiru berisik, 2018 Juli 28
Biar mereka kemudian terhanyut dalam tanggapannya
Menjelma menjadi fakta
Dan lupa bahwa ia hanya sekedar prasangka
Cibiru berisik, 2018 Juli 28
GALAU
Pagi ini sesuatu yang bernama galau bersemayam
ia seperti sedang merakit sebuah rumah
untuk kemudian tinggal dan bersarang dalam hatiku
Bahwasanya aku yang belum kuat menerima
atau aku yang kemudian bersedih
ini masih tentang...
pernikahanmu
Jumat, 9 Februari 2018
ia seperti sedang merakit sebuah rumah
untuk kemudian tinggal dan bersarang dalam hatiku
Bahwasanya aku yang belum kuat menerima
atau aku yang kemudian bersedih
ini masih tentang...
pernikahanmu
Jumat, 9 Februari 2018
Aku Didewasakan oleh Waktu
Kecilku dulu
sering susah sangat pilu
sendu...
aku didewasakan oleh waktu
Bersaing dengan temanku
dengan uang mereka merayu guru
ragu...
aku didewasakan oleh waktu
Berlari kesana berlari kesitu
penolakan yang meninju
termangu....
aku didewasakan oleh waktu
Masa demi masa berlalu
selalu ada masalah baru
semakin sakit dirasa ditubuhku
seperti menusuk kalbu?
Tajam sekali belati itu!
Merindu...
apakah bisa aku berpikir
"aku telah didewasakan oleh waktu?"
di beranda rumah sore itu
ibu bilang padaku
"maaf masa kecilmu penuh isak haru"
"tidak ibu, aku telah didewasakan oleh waktu"
jawabku.
Kamis gerimis, 9 Februari 2017
Gerimis Kita Datang
saat gerimis tadi kita dipertemukan
setelah beberapa lama saja aku lupa
lalu matamu yang tajam itu memabukkan
aku...tidak bisa menghiraukannya
Hanya saja wajahmu terus menyerang
pikiranku tidak bisa lagi tenang
seperti menyirami pohon yang gersang
sebentar segar lalu kembali meradang
menunggu gerimis kita datang
Bandung, 21 Juni 2017
setelah beberapa lama saja aku lupa
lalu matamu yang tajam itu memabukkan
aku...tidak bisa menghiraukannya
Hanya saja wajahmu terus menyerang
pikiranku tidak bisa lagi tenang
seperti menyirami pohon yang gersang
sebentar segar lalu kembali meradang
menunggu gerimis kita datang
Bandung, 21 Juni 2017
Orang jahat
Karena orang jahat
adalah bagaimana kita memberi nama mengenai opini diri terhadap orang tersebut
Tidak ada yang benar-benar jahat,
ia hanya sedang dalam kebuntuan
6 Februari 2018
adalah bagaimana kita memberi nama mengenai opini diri terhadap orang tersebut
Tidak ada yang benar-benar jahat,
ia hanya sedang dalam kebuntuan
6 Februari 2018
kesedihan
Kesedihan selalu punya ruang dalam hati
ketika kau menerka seakan mencaci
membuat ruang itu semakin...menjati?
bergeming di dalam nadi
lalu sakit itu semakin terpatri
seperti mendaki lalu jatuh di titik tertinggi
bangkit namun tak dapat berdiri
hingga rasa itu menghilang pergi
saat hati sudah tidak sedih lagi
Pagi yang sama,25 Juli 2016
ketika kau menerka seakan mencaci
membuat ruang itu semakin...menjati?
bergeming di dalam nadi
lalu sakit itu semakin terpatri
seperti mendaki lalu jatuh di titik tertinggi
bangkit namun tak dapat berdiri
hingga rasa itu menghilang pergi
saat hati sudah tidak sedih lagi
Pagi yang sama,25 Juli 2016
sulit melilit
Hari-hari jelas semakin sulit
menerka waktu yang pelit
membuat perutku melilit
matahari saja selalu terbit!
hatimu masih terus berkelit
seakan perhatianku ini di edit
padahal aku hanya bulan sabit
menulis bait demi bait
agar kau baca hurufnya lalu rait
terkalahkan sikapmu yang pahit
Suatu siang,24 Juni 2016
menerka waktu yang pelit
membuat perutku melilit
matahari saja selalu terbit!
hatimu masih terus berkelit
seakan perhatianku ini di edit
padahal aku hanya bulan sabit
menulis bait demi bait
agar kau baca hurufnya lalu rait
terkalahkan sikapmu yang pahit
Suatu siang,24 Juni 2016
Sedetik kemudian
Ketika
aku berjalan menapaki sebuah jalan yang panjang, lalu sedetik kemudian seekor belalang
loncat melompati kakiku. Kakinya kecil, tidak lelah terus berlalu hingga hilang
disemak-semak. Sedetik kemudian ia lewat
lagi namun kini berhenti memberi tanda didepan mata kakiku, seperti berbicara
namun aku tidak dapat mengartikan. Sedetik kemudian belalang datang lagi dari
arah timur lalu mendekat ke arah mata kaki sebelah kananku. Ia diam seperti
sedih atau bingung? Aku tak tahu. Aku tak mengerti bahasa belalang. Sedetik
kemudian aku masih memandangi kedua belalang itu. Sedetik kemudian semuanya
gelap. Hingga akhirnya sedetik kemudian aku sadar, aku melamun dan sudah tidak
bertapak lagi.
Jumat, 17 juni 2016
Rindu yang membuai
Disinilah aku menginjakan kaki pagi ini,sebuah
provinsi dipaling bawah pulau sumatera~Bandar Lampung.Aku selalu rindu dengan
kota ini,tidak peduli dengan rumor tingkat criminal yang tinggi karena wilayah perbatasan
ataupun begal-begal pemberani yang tak kenal waktu dan siapapun mangsanya, kenangan
dikota ini begitu kuat dan mampu mengalahkan seluruh ketakutanku akan rumor
mengerikan itu. Seseorang yang aku cari hari ini mungkin membutuhkan waktu yang
lama untuk mengingat namaku atau bahkan ia tidak ada keinginan sama sekali untuk
mengingatnya. Jika seseorang manusia akan menghapus semua yang sudah tidak
hadir lagi, maka waktu sehari pun akan semakin memudahkan lelaki ini untuk
menghapus diriku dalam ingatannya. Aku tidak mengerti tentang dorongan yang
kini bergejolak dihatiku, apa yang mendorong aku mencarinya, atau apa yang
membuat aku yakin dia akan mencintaiku hari ini, karena yang aku lakukan selama
4 tahun hanyalah meghabiskan waktu dengannya dalam khayalan semu yang tidak
terlihat ujungnya, tapi bukankah hidup adalah berhenti berkhayal? Ah sudahlah,aku ini korban dari terkaman mimpi yang membuai
“Hallo? Lo ngapain ke Lampung? Sia-sia na! Lo tuh buang-buang waktu aja ya,emang lo pikir dia bakal jemput lo di pelabuhan? Udahlah na gue kan udah bilang,pangeran yang lo tunggu tuh abu-abu ga ada wujudnya,lupain! Lo pulang sekarang” Teriak tegas seseorang disebrang.”Gue cuma sebentar,btw thanks ya perhatiian banget lo sama gue hehe”Canda Anna.”Klik”panggilan terputus.Perjalanan Anna dimulai,ia menaiki bus menuju ke Tanjung karang untuk beristirahat dirumah eyangnya.Dengan pikiran Anna yang tidak tentu arahnya,bus tetap berjalan mengikuti rute untuk sampai ke tempat tujuan.
Pagi itu Anna terbangun dengan langkah
gontai tanpa semangat.Semalam ia sampai dirumah Eyangnya pukul 12 malam karena
terjebak macet di bakaheuni.”Anna!! udah bangun kan?” Teriak eyangnya dari
bawah.”udah ko eyang! Ini mau mandi” Jawab Anna sambil mengambil handuknya di
beranda kamar.Disebrang kamarnya,seorang lelaki sedang asyik melatih otot
tangannya dengan barbel.Lelaki berbadan tinggi kekar,dengan kepala
plontos,hidung mancung dan mata setajam elang masih asyik dengan kegiatannya.”Mungkin
ini hikmah gue bangun pagi,jodoh gue kaga dipatok ayam hahaha”Bangga Anna dalam
hati.Dengan semangat 45 ia membersihkan badannya dengan benda yang dinamakan
lulur.Setengah jam kemudian Anna baru selesai mandi,over all jeans dan kaos
adalah setelan yang ia pilih untuk berkeliling kota Lampung hari itu.Ketika
menjemur handuk,lelaki yang melayang dipikirannya selama beberapa saat hadir
lagi dipandangannya.Lelaki itu kini melakukan hal yang sama dengan
Anna~menjemur handuk di beranda kamar.Sesaat pandangan mereka bertemu,Anna
salah,mata lelaki itu lebih tajam dari yang ia lihat setengah jam yang
lalu.Senyum kikuk akhirnya menghiasi wajah polos Anna.Seseorang yang ia senyumi
pun membalas sebelum akhirnya hilang dari pandangan.
“eyang eyang,tetangga depan rumah
kita punya anak seumuran aku ya?” Tanya anna antusias.”oh itu mas abyan,dia 2 tahun lebih tua dari kamu na,udah liat mas abyan? Sekarang kan eyangnya mau kerumah kita,mau kenalan sama kamu
dan mau nyuruh mas abyan itu untuk ajak kamu keliling Lampung
katanya”Jelas eyang sambil menyusun aqua diatas meja ruang tamu.Anna tidak bisa
menjawab,pikirannya sudah melambung membayangkan ia akan berkeliling Lampung
dengan lelaki tampan pangeran barunya.”Assalammualaikum” Sapa seseorang dari
depan pintu.Anna langsung kedepan karena yakin yang bertamu adalah mas abyan dan neneknya.”Hey oh ini yang namannya Anna?
Cantik ya? Mana eyang?” Anna hanya tersipu malu ketika dipuji.”Eh marwah! Mana mas abyan? Katanya mau ajak cucu ku keliling
Lampung”Ujar eyang.Anna hanya tersenyum dengan harapan yang
disembunyikan.Setelah beberapa lama eyang mengobrol dengan sahabatnya,seorang
lelaki muncul dari balik pintu.Dengan sweater hitam bertuliskan QUEEN dan
celana jins biru dongker yang sedikit usang lelaki itu masuk sambil menunduk
sopan dan salim pada eyang.Anna hanya ternganga dengan pandangan yang ada
didepan matanya.Perkenalan singkat pun terjadi,tangan yang berjabat dan
pandangan yang bertemu,akhirnya mas abyan izin pada eyang untuk mengajak Anna pergi berkeliling
di kota Lampung.Seseorang yang memboncengnya saat itu adalah lelaki yang ramah
dan hangat.Sorot tajam matanya meneduhkan setiap mata yang sedang
melihatnya.Tujuan pertama mereka hari itu adalah berkeliling Kota Lampung
dengan rute yang sengaja melewati tempat-tempat keramaian yang ada disana, mas abyan berbicara seakan menjadi tour guide hari itu.pantai
Mutun yang cukup jauh dari Tanjung karang menjadi tujuan terakhir perjalanan
mereka berdua.Sesampainya di pantai Mutun Anna langsung membuka sepatunya dan berlari
ke bibir pantai. mas abyan menempati kursi di tukang es kelapa muda sambil
menjinjing sepatu Anna yang dengan slebornya ia tinggal dimana saja.Dengan
ditemani angin sepoy-sepoy pantai dan suara deburan ombak yang merdu Anna
menghampiri mas abyan dan duduk disebelah lelaki tinggi
itu.”Jadi mas sekolah di IPDN? Berarti kita
sama-sama di Bandung dong? Ko gapernah ketemu ya?” Cerocos Anna pada lelaki
didepannya.”iyaaa,tapi tahun ini mas pindah ke kampus yang ada di
padang,mungkin waktu belum menyamakan langkah kita untuk bertemu” Jawab mas abyan so puitis.”Hahaha iya bisa jadi sih mas! Jadi kapan mas pergi ke padang?” Tanya Anna masih
dengan nada antusias.”hmm,besok” Jawab mas abyan singkat.”Oooh”Jawab Anna melemah.Ia
tidak menyangka pertemuan dengan pangeran barunya berjalan sesingkat ini.Selama
perjalanan pulang keheningan terjadi di antara mereka berdua.Entah perasaan
macam apa yan menghiasi hati Anna sore itu.Ia masih ingin berlama-lama dengan
lelaki teduh yang ada didepannya,namun
kenyataannya berkata lain karena mas abyan sudah janji sama eyang untuk mengembalikan Anna
sebelum Adzan maghrib berkumandang.”thanks ya mas buat hari ini,Lampung kota
yang asik,apalagi pantainya hehe” Anna berkata sekenanya.”oh iyaa Anna,makasih
juga ya mau diajak sama mas hehe” mas abyan yang merasakan kecanggungan Anna langsung pamit
pulang kerumahnya.Sesampainya dikamar,Anna membanting badannya diatas kasur empuk ber seprai
superman.Dalam pikirannya hanya ada kesedihan yang tidak bisa ia
ungkapkan.Perkenalan dan perjalanan singkat hari ini telah menelan Anna dalam
perasaan Cinta yang sangat dalam.Anna pun mengambil handuk untuk membersihkan
badannya setelah seharian dipapar sinar matahari dan debu.
Jam telah menunjukan pukul 9
malam,Anna masih terduduk diberanda kamarnya sambil sesekali memandang ke kamar
mas abyan.Anna memejamkan mata,ia tidak ingin liburannya dipenuhi dengan
kegalauan pada lelaki yang besok sudah tidak ada lagi dipandangannya.”sutt!
belum tidur?” Suara lelaki tiba-tiba terdengar ditelinga Anna.Spontan Anna
membuka mata dan menemukan mas abyan juga sedang duduk di sebrang beranda
kamarnya.Anna menggelengkan kepala.”Kenapa? gabisa tidur emang?” Tanya mas abyan lagi.”iya mas gabisa tidur” Jawab Anna sedikit
berbisik. mas abyan tidak menjawab,untuk beberapa saat mereka hanya
saling bertatapan.Setelah itu mereka tetap hening,mata mereka terus
beradu,bintang malam itu menjadi saksi dua orang yang sedang berinteraksi tanpa
berkata.Pada jam 10 malam Anna pamit untuk tidur, mas abyan hanya mengangguk dan menunggu lampu
kamar Anna dimatikan tanda gadis itu sudah benar-benar terlelap.
Keesokan paginya Anna membuka pintu untuk duduk di beranda kamar,hatinya tau Anna sedang mencari seseorang yang semalam hadir dimimpinya.Sepucuk surat ,entah bagaimana caranya ada diatas kursi dengan batu sebagai ganjal agar surat itu tidak terbang terbawa angin.Dengan hati degdegan Anna membuka surat itu.
Keesokan paginya Anna membuka pintu untuk duduk di beranda kamar,hatinya tau Anna sedang mencari seseorang yang semalam hadir dimimpinya.Sepucuk surat ,entah bagaimana caranya ada diatas kursi dengan batu sebagai ganjal agar surat itu tidak terbang terbawa angin.Dengan hati degdegan Anna membuka surat itu.
Matahari telah meninggalkan langit semalam
Bintang telah menghilang dari pandangan pagi ini
Tidakkah kau lihat matahari dan bintang?
mereka ada dilangit yang sama namun tidak
pernah muncul bersamaan
maka itulah kita...
berjalan di bumi yang sama namun tidak pernah
dipertemukan
Maka tunggulah aku ketika matahari kembali
menghias langit
tunggu aku di beranda tempatmu membaca surat
ini
suatu saat kita akan bertemu dan membuktikan
bahwa selama ini
kita berjalan dengan tujuan yang sama walau tidak berdampingan
Anna
ternganga dengan apa yang ia baca saat itu.Yang ia yakini lelaki itu telah
pergi meninggalkan kota Lampung.Namun senyum manis menghiasi pipi Anna,ia akan
menunggu lelaki itu setahun,dua tahun bahkan bertahun-tahun untuk membuktikan
pada matahari yang telah menjadi saksi isi surat dari pangerannya pagi itu.
“neng maaf,ibu
daritadi liat eneng ketiduran,ini udah sampai di terminal rajabasa tanjung
karang neng” Suara ibu-ibu yang daritadi duduk disebelah Anna dalam bus
membangunkan Anna dari tidur lelapnya.Anna masih belum sadar sepenuhnya “ayo
neng turun karena sebentar lagi busnya akan berangkat lagi ke pelabuhan
bakaheuni,ibu juga mau turun neng ayo bareng” Ajak ibu tadi.”ohiya makasih
bu,saya memang mau balik lagi ke bakaheuni,ada pekerjaan mendadak” Jawab Anna
sekenanya.”oh gitu neng,yaudah maaf ibu duluan”Pamit ibu tersebut sambil
mengangkat tas jinjingnya dan berjalan keluar dari bus.Penumpang-penumpang baru
mulai bergiliran untuk masuk dan mencari tempat duduk.
Kapal yang Anna naiki telah
meninggalkan pelabuhan bakaheuni,deburan ombak yang bertabrakan dengan badan
kapal menjadi nyanyian alam siang itu.Dengan matahari sebagai saksi,Anna
membuang surat dan kenangannya dengan pangeran yang mengisi mimpinya selama 4
tahun ini.Biarkan matahari yang menilai,bahwa di bumi ini dua orang yang
sengaja dipertemukan tidak selamanya akan dipersatukan dengan perasaan yang
sama.Tamat
Langganan:
Postingan (Atom)