Rabu, 08 Agustus 2018

Sedetik kemudian


Ketika aku berjalan menapaki sebuah jalan yang panjang, lalu sedetik kemudian seekor belalang loncat melompati kakiku. Kakinya kecil, tidak lelah terus berlalu hingga hilang disemak-semak. Sedetik kemudian  ia lewat lagi namun kini berhenti memberi tanda didepan mata kakiku, seperti berbicara namun aku tidak dapat mengartikan. Sedetik kemudian belalang datang lagi dari arah timur lalu mendekat ke arah mata kaki sebelah kananku. Ia diam seperti sedih atau bingung? Aku tak tahu. Aku tak mengerti bahasa belalang. Sedetik kemudian aku masih memandangi kedua belalang itu. Sedetik kemudian semuanya gelap. Hingga akhirnya sedetik kemudian aku sadar, aku melamun dan sudah tidak bertapak lagi.

Jumat, 17 juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar