Padahal seharusnya
Dan nyatanya sebentar lagi
Namun pekat ini
Ketika yang lalu
Tapi ia kembali menghantui
Benci sekali...pekatmu
Pertemuan singkat yang hanya beberapa kali itu
Mengapa membekas sekali?
Bahkan ketika hari ini
Bahkan ketika aku seharusnya sudah bahagia
Pekat itu masih saja menengahi kami
Apa maumu?
Karena setiap iseng dalam kalimatmu itu
Saat ini aku masih ingat
Mengapa apa maumu?
Pergilah.
Tidak perlu kembali
Bahkan dengan wujudmu
Bahkan mengenai pemikiranku
Tentang dirimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar