Senin, 28 Februari 2022

Para suami yang hatinya jarang terdengar

 Dia yang tangannya belang itu,

Sebetulnya sedang menghadapi alur kejam dunia

Ia yang rambutnya mulai apek, tercampur debu itu,

Sebetulnya merasa penat lelah 5, 10 hari kedepan

Ia yang senyum tulusnya masih terpampang setiba dirumah,

Sebetulnya menahan riuh dera emosi di dadanya

Lalu mengapa ia begitu nampak kuat setiap saat?

Bagaimana tidak? Jari mungil dan tangan lentik bau bumbu yang menggenggam erat bahunya itu selalu menahan dan menopangnya setiba dirumah

Lalu, seraya memandang matanya, si tangan berbau bumbu itu berkata

Setiap kali melihatnya terpejam tenang disampingku, ingin rasanya beban yang menghimpit pikirannya itu kami bagi berdua

Lalu ia menolak, katanya 

Bagaimana mungkin aku membiarkan tangan dan pikiran istriku menjadi sekasar milikku

Kemudian pemilik tangan berbau bumbu itu menjawab

Baiklah tak apa sayang… selalu ada pelangi bahkan setelah hujan badai petir seburuk apapun, kami akan selalu menemanimu

Sejurus kemudian mereka menikmati perjalanannya, dengan bebatuan didepan jalan atau angin ribut diatasnya.

Bandung, 1 maret 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar