Senin, 28 Januari 2019

Bagi si empunya (2)

Si gadis yang semula sedih itu kini sedikit lega
Pasalnya si empunya belum menentukan pilihan
"aku belum bisa menerima bunga, maaf,  tapi mungkin aku akan berusaha"
Si gadis hanya seksama-mendengar.
Disimpannya lagi bunga yang hampir layu itu, disiramnya dengan air.

Si gadis terdiam,  bagaimana bisa ia yang begitu selalu terburu buru dapat dengan tenang menghadapi si empunya

Si gadis bahkan tidak mengerti apa alasan ia tetap menunggu
"bagiku tidak ada alasan,  sepertinya bunga ini perlu sampai kepada empunya" ujarnya

"aku tidak mau berjanji akan memilih bungamu" ujar si empunya

"jangan berjanji,  berusahalah... " ujar si gadis.

Ketika semua terasa begitu... Melelahkan,  si gadis memahami air wajah si empunya, tentang ketakutan dan mungkin penyesalan (?) atas apa yang terjadi sebelumnya.

Karena si gadis dalam kesepian dan si empunya dalam ketakutan mungkin bisa bekerjasama
Dalam mengusir hal hal itu dan menjadi si saling mengobati
"aku tidak akan memaksa, aku hanya merasa aku perlu menunggu, karena keyakinanmu pada bungaku akan bertambah ketika kau menginginkannya, bisa saja saat ini kau belum mau, tak apa,  aku tidak sedang buru-buru,  tepatnya setelah bertemu denganmu, aku menjadi tidak terburu-buru" ujar si gadis

"entahlah, kita bahas yang lain saja ya?" tanya si empunya.

Si gadis lalu tersenyum, seraya berkata dalam hati "bagaimana aku bisa setenang ini mengahadapimu?"

Grandsharon, 29 Januari 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar