Lalu bunga itu terlanjur layu,
bahkan belum sempat sampai ke tangan yang empunya.
Karena rupanya si empunya ini sudah menerima bunga dari yang lain
ia masih terus memegang bunga itu namun tangannya basah
lalu sejenak ia melepas bunga itu
mencoba mencari bunga lain yang akan ia genggam~untuk sementara.
Kemudian si gadis pembawa bunga itu hadir
dalam muram, sedikit pengharapan bunganya akan dipilih~untuk menetap.
si empunya kemudian menghampiri gadis pembawa bunga
"mungkin aku akan memilih bungamu, gadis"
gadis itu sangat bahagia, sudah lama sekali semenjak bunganya layu berulang kali,
oleh yang tak berhati.
Tidak lama si gadis pembawa bunga berbahagia
tiba-tiba si empunya itu mundur dan hilang
si gadis pembawa bunga kecewa
melihat bunga yang ia bawa dengan sendu
kukira bunga ini akan sampai ke tangan si empunya dengan keadaan baik
kembali menyusuri jalan untuk pulang
sementara bunga yang ia pegang perlahan layu
seperti mengerti tidak ada yang akan menerimanya
karena bunga-bunga layu lain yang sebelumnya juga (sudah) ia persiapkan
kini bersatu dengan bunga layu hari ini
ia seperti tidak mengerti apa yang harus ia katakan selanjutnya
ketika harus bertemu si empunya nanti
apa yang harus si gadis tunjukkan
apa yang harus si gadis katakan
bahkan untuk marahpun si gadis lelah
si gadis mengerti, mungkin harapannya salah
dan episode si empunya hilang itu tidak ada
ia hanya menerka dan semua menjadi nyata
kita tunggu saja
bunga itu akan segera layu atau mekar kembali
entahlah
si empunya memiliki hak penuh menyelesaikan semua ini
dalam menunggu cerita ini selesai
anggap saja bersambung~
sedih uaa bacanya
BalasHapus