Jumat, 03 Juli 2020

Aku dan AlurNya 6(aku akan pergi)

Hari hari sebelum menikah membuat Rindang berhasil.menurunkan beratnya hingga 5 kg. Pasalnya bukan karena persiapan membuatnya stress atau terlalu lelah mencari vendor. Konflik batinnya yang menyita waktu istirahat Rindang di malam hari. 
Sudah yakinkah saya? -Batin Rindang-

Pagi itu Rindang sedang bersiap untuk bekerja, ia rapikan baju dan kerudungnya. Ketika keluar kamar pemandangan hectic di pagi harii terlihat, ia hanya tersenyum, sebentar laagi ia tidak akan mendengar suara khas omelan mama dari dapur, ayah yang bersantaii sambil membaca surat kabar dan wangi masakan yang kian menyeruak. Tiba-tiba air matanya menetes begitu saja, Rindang langsung menyeka air di pipinya itu sebelum orangtuanya melihat. 

Hari-hari sebelum menikah adalah masa penuh haru yang akan dilewati semua wanita menuju pernikahan, karena setelah jabatan tangan antara ayahnya dan jodohnya itu tanggung jawab akan berpindah, peran seorang wanita akan berganti dan bertambah, sebagai anak, menantu, istri lalu ibu. Rasa itu sangat mengagumkan, namun sayangnya tidak ada orang yang sepenuhnya yakin terhadap sesuatu yang berjudul "pertama kali". Yaa seperti layaknya Rindang, ia baru pertama kali menikah.

Sepulang bekerja, Rindang mandi dan menjatuhkan badannya di kasur. Ia menatap langit-langit kamar yang menjadi saksi kehidupan gadisnya selama 23 tahun. Toktoktok "kaak, mama boleh masuk?"suara mama Rindang terdengar di daun pintu. "Boleh mamm" jawab Rindang. Mereka berdua bercengkrama sambil berbaring di kasur. Rindang banyak diam, sesungguhnya ia menahan isak yang terus menerus memaksa keluar. Seperti ia ingin merengek rasanya.

"Kaa...sebentar lagi mama ga akan bisa ngobrol sama kaka kaya gini, percaya deh, walaupun nanti rumah kaka sama mama deket kita ga akan kaya gini lagi, karena memang menikah akan mengubah banyak hal. Tapi kaka jangan takut, walaupun menurut mama, kaka terlalu sebentar hidup serumah sama mama tapi hidup harus terus berjalan dan meningkat ka, kaka sekarang akan meningkat statusnya menjadi yang lebih bertanggung jawab, menjadi istri dan akan menjadi ibu. Setelah menikah nanti, mama dan ayah ga akan bilang kalau kangen, ga akan nangis2 minta ditengokin kaka dan ga akan sering telpon, tapi mama yakin setiap mama ngerasa kangen perasaan sedih itu akan sampe ke kaka sebagai sinyal semoga saat itu kaka selalu peka untuk menghubungi kami duluan. Mama, ayah dan adik2 juga perlu adaptasi tanpa kehadiran kaka dirumah, pasti kami akan sedih bersama disini, tapi juga lega mama dan ayah bisa menjaga kegadisan kaka sampai kaka menikah. Kaka tau kan gimana cara mama ayah ngejaga kaka selama ini? Mama ayah ngelarang kaka pulang malem2, mama ayah terus pantau kaka kalau lagi dideketin laki laki, Karena jaga anak gadis itu susah kak dan Allah akan hadiahkan surga bagi orangtua yang mampu menjaga kegadisan putri nya hingga ia menikah, mama ayah lega insyaallah karena kaka menikah dengan keadaan masih perawan, ayah dan mama sudah dibuatkan rumah di surga. Terimakasih ya nak, sudah menjadi anak gadis yang baik dan mampu menjaga kepercayaan orangtua. Mama mau saat akad menikah nanti kaka tidak menangis, nangislah sebelum hari akad kak, menangis sepuasnya dan nikmati hari hari terakhir kaka dirumah" tangis Rindang dan mamanya pecah. Isaknya yang sudah membendung besar bertumpah ruah malam itu.

Iya ma...terimakasih telah menjagaku dengan sangat baik, juga ayah lelaki paling tulus mencintaiku. Tanpa mengharap balasan. Tanpa mengharap balasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar